2 Agu 2011

Capung Teman Kita!

takekha/morgueFile

Capung bisa dijadikan sebagai indikator sumber air di sekitar kita tercemar atau tidak.
Terinspirasi oleh keindahan, pesona akrobatik capung, dan semakin sulitnya menemukan capung di sekitar kita, Dempo Dragonfly Society (DDS), Malang, Jawa Timur, terus berusaha menggali informasi tentang keanekaragaman, keberadaan, dan peran capung.

Tidak hanya berhenti pada penggalian informasi, DDS terus berupaya menjalin komunikasi disertai penyebarluasan informasi serba serbi capung dengan individu, lembaga, dan instansi pemerintah baik dalam dan luar negeri. DDS mendapat respon positif dari Worldwide Dragonfly Association (WDA) yang berada di Inggris dan Konsulat Kedutaan Amerika yang menaruh perhatian besar terhadap pelestarian lingkungan perairan. WDA adalah sebuah asosiasi yang mewadahi organisasi-organisasi capung dunia, mereka mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan DDS merupakan langkah berharga karena data-data tentang capung di Indonesia yang mereka miliki sangat terbatas.
Capung ternyata mempunyai peranan yang sangat besar dalam menjaga keseimbangan rantai makanan dalam sebuah ekosistem. Keberadaan capung di sekitar kita tidak lepas dari peran kita dalam menyikapi dan mengelola lingkungan, karena capung hanya hidup pada lingkungan yang bersih dan berkembang biak di sekitar lingkungan perairan.

Terdapat tiga tahap perkembangan dalam siklus hidup capung yaitu telur, nimfa, dan capung dewasa. Capung dewasa hanya akan meletakan telur-telurnya di lingkungan perairan yang bersih tidak tercemar. Selanjutnya telur akan menetas menjadi nimfa yang hidup di perairan. Setelah beberapa bulan hingga tahun nimfa capung akan naik ke permukaan air dan menjadi capung dewasa. Nimfa capung merupakan serangga perairan yang sensitif terhadap perubahan lingkungan perairan, sehingga keberadaan nimfa capung di dalam lingkungan perairan dapat digunakan sebagai indikator kualitas air bersih. Capung dewasa menjadi sahabat petani karena capung adalah predator alami hama yang mengganggu tumbuhan. Sedangkan nimfa capung memangsa jentik-jentik nyamuk sehingga dapat mengurangi populasi nyamuk.
Karena segala keistimewaan capung tersebut, DDS semakin termotivasi untuk menaruh perhatian besar pada penyelamatan capung melalui aksi langsung di lapangan, penelitian, diskusi, komunikasi, pembuatan souvenir, dan publikasi dengan berbagai pihak untuk menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian capung dalam kehidupan.

12 Apr 2011

Location: Café TomTom Rotterdam

Indonesian Artist and Music
The Proces of Batikpainting
West Javanese Cuisine

Artist
Leo Hermawan
Deborah Hoffman
Ida Nuraida
Ade Sujana

Batik Artist 
Yossy Yosfiarso

West Javanese Cuisine
Janie van der Valk

DJ Java Malam
Iwan Setiawan

Performed by: 
Sheena Jansen, Ed van der Valk, 
Yans Suryana, Irwan van Wingerden, Aang Arsad

Audio System: Duo Penotti    Cooperation: Café TomTom  
Presented by: Iwan Setiawan

Entrance euro 3,50
Free entrance for children

Kapasitas tempat untuk 150 orang
Capacity place for 150 people

14 Feb 2011

Giri Harja 3 - Tirta Wanara Suta

Pagelaran Wayang Golek di persembahkan untuk Kang Yans di Jerman dan Kang Ed di Delft..Selamat Nonton, salam dari Rotterdam.

12 Feb 2011

Wayang Golek - Rahwana Pejah





Ki Asep Sunandar Sunarya
(born 3 September 1955, Kampung Jelekong, Baleendah, Bandung) is a Sundanese wayang golek dalang (Sundanese rod puppet master). He is one of the most famous puppeteers.

10 Feb 2011

Sandhy Sandoro - Untuk Bumi Kita


Nama Sandhy Sondoro relatif baru dalam kancah dunia musik anak negeri. Namun, pemunculannya di Java Jazz 2010 menjadi magnet bagi ajang musik jazz terbesar itu. Sejak itu pula namanya mulai terkenal. Para penggemarnya pun semakin memanjang.
Sandhy memang unik. Niat belajar arsitektur di Jerman ternyata malah merintis musik di negeri itu. Dia pernah mengamen di jalanan Berlin. Namanya merangkak hingga di sejumlah negeri Eropa, Sandhy muncul di kafe-kafe maupun acara musik televisi.
Kini Sandhy seperti mendayung sekali kayuh dua pulau terlewati. Namanya semakin mendapat tempat di antara penikmat musik jazz Indonesia. Jalan untuk berkarier di dunia musik internasional pun kini terbuka lebar.

7 Feb 2011

Opera Van Java - Panjul Milenium

Opera Van Java adalah sebuah acara komedi di stasiun televisi Indonesia, Trans 7. Ide acara ini adalah seperti pertunjukan wayang orang pada kebudayaan Jawa. Para wayang itu diperankan oleh beberapa pelawak terkenal, seperti Nunung Srimulat, Azis Gagap, dan Sule. Selain wayang, juga terdapat dalang yang diperankan oleh Parto Patrio serta para pemain gamelan dan sinden. Uniknya, hanya dalang yang mengetahui jalan ceritanya. Bintang tamu juga kerap ditampilkan pada tiap episodenya.
Walaupun ide dasarnya adalah pewayangan, namun cerita yang diangkat tak melulu cerita-cerita rakyat Indonesia, tapi bisa juga cerita dari negara lain, seperti Cinderella dan Sun Go Kong. Pada akhir acara, Ki Dalang Parto Patrio selalu mengucapkan kalimat terakhir khas Opera Van Java yang berbunyi: Di sana gunung, di sini gunung, di tengah-tengahnya Pulau Jawa. Wayangnya bingung, dalangnya juga bingung, yang penting bisa ketawa. Ketemu lagi di Opera Van Java... Yaa... Eeee...!

Indonesian film Laskar Pelangi

Laskar Pelangi (The Rainbow Troops) is a 2008 Indonesian film adapted from the popular Indonesian novel by Andrea Hirata of the same name. The movie follows a group of 10 schoolboys and their two inspirational teachers as they struggle with poverty and develop hopes for the future in Gantong Village on the farming and tin mining island of Belitung off the east coast of Sumatra. The film is the highest grossing in Indonesian box office history and won a number of local and international awards.

30 Jan 2011

Eerste ontmoeting Java Malam comité

De start van Java Malam
Het was een gezellige en geslaagde avond
Ik wil iedereen bedanken voor hun komst